Cita-cita utama:
1. Mengembangkan kesadaran keterlibatan anak-remaja dan OMK untuk pengembangan umat. Menggapai cita-cita Kaum Muda Menggugah Dunia di Paroki Katedral dan Kevikepan Semarang khususnya
2. Memaknai tonggak kehidupan dipilih sebagai peraga Rasul pada hari Kamis Putih (Perjamuan Tuhan), 9 April 2009.
Situasi nyata yang terjadi selama ini:
1. Kegiatan Gereja (Paroki hingga lingkungan) pada umumnya milik orang dewasa atau orangtua
2. Penentu pelbagai kegiatan adalah orang dewasa atau orang tua
3. Anak-remaja bahkan kaum muda ambil bagian secara terbatas atau diberi porsi oleh yang dewasa pada saat-saat khusus saja, bukan sebagai sebuah kebiasaan
Kesadaran yang dihidupi oleh umat Allah KAS melalui ARDAS 2006-2010:
1. Alinea-alinea ARDAS sebagai pijakan pokok
2. Nota Pastoral tahun 2009: Orang Muda Menggugah Dunia
Hal-hal yang sudah ada dan bisa ditingkatkan lebih lanjut:
1. Mengembangkan semangat berjejaring antar Tim Kerja dalam kepengurusan Dewan Paroki dan Wilayah/Stasi.
2. Mengupayakan kesadaran pemetaan keadaan mengenai paguyuban dan pelbagai organisasi yang ada di Katedral dan Kev. Semarang
3. Kesadaran pembinaan berjenjang dan sinergi antar tim kerja dan OMK dengan leader yang jelas
Menemukan makna liturgi Pekan Suci dan Kamis Putih dalam konteks keterlibatan OMK
Dunia Kaum Muda:
1. Hakekat diri
2. Julukan yang istimewa: GENERASI PENENTU
3. Tarik menarik dalam dirinya: (lebih lengkap baca No-Pas 2009)
Keinginan untuk berprestasi dan aktualisasi diri serta dinamika perkembangan diri dalam kemudaannya, Gairah muda: pacaran dan permainan, coba - coba
Diri Katolik: bangga, militansi yang heroik, minder, tak punya teman, keluarga campur, rumah jauh dari gereja, tak punya teman baya
Tarikan kelompok baya dan minat: Asyik dengan kelompok dan komunitasnya, konflik dalam kelompok, asyik dengan dirinya
Tugas utama sekolah/kuliah (target dari ortu untuk sekian semester, otak yang tidak encer, jurusan yang diambil ternyata tidak sesuai minat dll),
Kehangatan relasi dalam keluarga atau ‘neraka’ dengan keadaan di rumah, ketidaksepahaman dengan bokap-nyokap.