
Visi: (Menjadi Gereja Katedral yang Terbuka, Murah Hati dan Peka Jaman)
Gereja Katedral Randusari, dibawah perlindungan Santa Bunda Maria dari Rosario Suci, berupaya menghadirkan diri sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus yang terbuka untuk mewujudkan hadirnya Kerajaan Allah, dan sekaligus sebagai Mater et Caput (Bunda dan Kepala) yang murah hati dan peka jaman.
Misi:
- Sebagai gereja Katedral mengemban misi sebagai Gereja Induk (Bunda dan Kepala) yaitu menjadi tanda persatuan dan kesatuan dari seluruh gereja di Keuskupan Agung Semarang yang berupaya membangun persekutuan paguyuban-paguyuban dan menghadirkan Kerajaan Allah.
- Dalam konteks masyarakat plural di Kota Semarang, Gereja Katedral menjadi teman perjalanan yang setia dan ambil bagian dalam pembangunan warga masyarakat dan penyelenggara negara.
- Dengan menggunakan sarana teknologi, Gereja Katedral siap membangun jejaring dengan siapapun yang berkehendak baik untuk mewujudkan hadirnya Kerajaan Allah yang menyapa dan membebaskan.
Fokus tiap-tiap tahun dalam masa bhakti kepengurusan DP periode 2009-2012:
1. Tahun I (2010): Meletakkan nilai-nilai dasar sebagai gereja induk; mengembangkan teknologi komunikasi & jejaring - web; bersyukur atas habitus baru berdasarkan Ardas KAS 2006-2010 dan memaknai ultah KAS ke 70.
2. Tahun II (2011): Menjadi teman setia dan menjadi 'orang Semarang' yang baik hati, rela menolong sesama yang membutuhkan uluran kasih; perhatian pada lingkungan hidup. Inspirasi dasar: Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37)
3. Tahun III (2012): Pembinaan dan kaderisasi terus menerus sebagai gaya berpikir dan bertindak untuk pencerdasan iman.
Merangkai kegiatan untuk menajamkan tekad menjadi Orang Semarang yang Baik Hati melalui pilihan kegiatan sebagai berikut:
- Sabtu, 24 September pk. 19.30: di Gereja Katedral; konser koor dari Malang, "Gracioso Sonora". Kelompok Paduan suara yang profesional dengan personal 32 orang muda yang piawai dalam olah vokal, baik lagu-lagu mancanegara maupun lokal. Istimewanya, mereka menyanyikan partitur dalam not balok. Produksi suara sangat prima dan menghasilkan paduan yang menggetarkan seluruh jiwa.
- Sabtu, 1 Okt, pk. 19.30 di Sukasari: parade Koor antar wilayah dan sekolah-sekolah di lingkup paroki katedral. Diikuti 4 Wilayah dan 7 sekolah SD dan SMP. Anak-anak sejak dini perlu dilatih untuk mengolah vokal dengan baik dan melagukan pujian untuk gereja dengan sepenuh hati dna penjiwaan. Lagu-lagu yang dibawakan dari APT (Ayo Puji Tuhan), BBT (Bernyanyilah Bagi Tuhan) serta BKT (Berkatilah Kami Tuhan). Tiga buku garapan Komlit KAS bagian musik dan nyanyian Gerejani.
- Minggu, 2 Okt, Pukul 08.00 - 14.00: Donor Darah lintas iman/kelompok di Ruang St. Petrus (target 500 orang), prioritas untuk pendonor baru dan muda. Realisasi 300an pendaftar dan yang bisa diambil darahnya 180an orang. Berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.30. Acara pembukaan diisi dengan doa dan sambutan Pastor Kepala serta pelepasan balon udara berhadiah uang Rp. 830.000. Balon udara ini akhirnya 'jatuh' di daerah Ngaliyan - kampung Gondoriyo di hutan jati milik Perhutani Gondoriyo. Ditemukan oleh Keluarga Bp. Supatman, Selasa pukul 17.00 di parit dekat hutan jati Gondoriyo dekat rumahnya. Hari Rabu, 5 Oktober keluarga ini telpon ke sekretariatan untuk memastikan mengenai kebenaran info dari kertas di balon udara itu. Akhirnya pukul 12.00 Bapak Sutarman datang ke Gereja disertai istri dan anak keduanya yang berusia dua tahun bernama PUJIONO. Doa kita pada waktu melepas balon, semoga balon dan hadiah ini nantinya jatuh pada orang yang memang memerlukan. Ternyata betul, Tuhan menganugerahkan hadiah uang Rp. 830.000 ini untuk keluarga yang memerlukan. Pujiono, anak kedua dari pasutri ini sejak lahir mengalami kekurangan, yakni tidak punya hidung. Nafas sering tersengal-sengal dan harus didukung dengan minum susu. Kalau pas sesak nafas (karena sarana pernafasan hanya melalui mulut), sampai tersengal-sengal dan memberi efek pada mata maupun pada kemaluannya (hernea). Keluarga Bapak Supatman sangat bersyukur untuk hadiah ini. Harapan lebih lanjut, keluarga ini dapat membawa PUJIONO untuk dioperasi (sebagaimana anjuran dari Rumah Sakit Kariadi, untuk bisa menjalani operasi setelah usia 2 tahun). Keluarga ini memerlukan bantuan untuk biaya hidup sehari-hari, juga nantinya untuk operasi PUJIONO. Anak pertama pasangan ini bernama Agus, sudah kelas 4 SD, anaknya cerdas dan perhatian untuk mengasuh adiknya. Pekerjaan pokok Bapak Supatman menjadi sopir truk dan 'samben' mengolah tanah garapan dari Hutan Jati milik Perhutani di Gondoriyo untuk ditanami singkong. Istri pak Supatman tidak bekerja, karena harus memberi perhatian ekstra untuk PUJIONO. Tuhan telah menunjukkan dan meneguhkan tema garapan pada ultah ini: 'Berbagi Berkat Menopang Kehidupan' agar menjadi sikap dasar yang terus menerus diupyakan. Sanak saudara dan lingkungans ekitar memerlukan keterlibatan kita secara nyata.
- Triduum (Rekoleksi Tiga Hari) untuk Penyegaran Iman: Senin - Selasa - Rabu, 3 - 4 dan 5 Okt, mulai pukul 18.30 hingga pukul 21.00:
Senin: Untuk umum di wilayah masing-masing digarap oleh Tim Pewartaan Paroki (ada 6 pembicara yang disebar di 6 wilayah: isi mensyukuri karunia Tuhan dalam iman kepercayaan Katolik dalam pangkuan Gereja Katolik dan mewujudkan kepedulian pada sesama sebagai ungkapan syukurnya. Pembicara di Wilayah: Ibu Melana di Wil Yohanes, Bp. Vincent Tjahjono di Wil Matius, Bp. Yohanes di Wil Lukas, Bp. Winarta di Wil Sampangan, Ibu Irine di Wil. Maria Fatima dan Br. Widyo FIC dan Br Yoko FIC di Wil. Markus. Peserta yang hadir sangat beragam, mulai dari 22 orang hingga 80 peserta.
Selasa: Kaum Muda di Paroki, Pembicara Bp. Tanaska Januar, Edy dan Budi sebagai Pendamping OMK BPK PKK KAS di Jogjakarta. Diolah kesadaran untuk mensyukuri pelbagai karunia yang Tuhan anugerahkan, tanggungjawab orang muda untuk masa depan Gereja dan kesadaran untuk berkiprah secara nyata dalam landasan keyakinan Kekatolikan. Hadir 60an peserta; 40 dari unsur remaja dan OMK, sisanya para pemerhati lingkungan dan dewan yang usdah senior.
Rabu: Aktifis Lingkungan, pengurus lingkungan dan wilayah serta pengurus pleno DP beserta para pemerhati hadir sebagai peserta. Total yang hadir 160an orang, umumnya bapak-ibu dan aktifis lingkungan serta Bruder FIC komunitas Randusari serta para suster OSF komunitas Poncol. Pembicara Bp. Gerardus J. Pola (Pewarta dan pengajar dari KAJ). Berbagi adalah melayani dengan sukacita karena masing-masing telah menerima berkat dari tuhan yang harus dibagikan. Memberi kepada Tuhan termasuk sebagai aktifis di lingkungan/wilayah/DP atau paguyuban jangan dari sisa-sisa waktu yang ada, namun perlu total dan riang gembira.
- Kamis, 6 Okt, mulai pukul 18.30: Lomba Cerdas Cermat Iman Katolik - bahan Ardas KAS 2011-2015. Enam wilayah akan berlaga dan tiap regu terdiri dari 4 orang dari unsur orangtua, kaum muda dan remaja/anak) di gedung Sukasari. Yel-yel kelompok serta suporter dari masing-masing wilayah diharapkan menyemarakkan perjumpaan pencerdasan iman ini. Design miniatur Warak Ngendhog (Ikon kota Semarang) diangkat menjadi salah satu lomba, untuk mendekatkan orang Katolik dengan ikon kota Semarang yang menjaid simbol akulturasi pelbagai seni, budaya dan agama hingga menyaturagakan warga Semarang. Semoga kehadiran Gereja Katolik semakin nyata relevan dan signifikan di tengah-tengah masyarakat dan dalam intern Gereja sendiri.
- Jumat Pertama, 7 Oktober Hari raya Pelindung "Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci": Adorasi Ekaristi sehari, karena hari ini juga Jumat pertama (untuk menghormati hati Kudus Yesus serta untuk adorasi Sakramen Mahakudus. Pk. 18.00 Misa, Selebran Utama Rm. Pius Riana Prapdi dan para Rama Katedral. Koor dari 5 wilayah. Sebelum misa diawali dengan untaian mawar rosario di taman doa, penyerahan bibit buah-buahan untuk ditanam serta penebaran benih ikan di sungai sekitar gereja dan kota Semarang untuk menjaga keutuhan ciptaan, menyuburkan dan ekologis. Usai misa: Santap Malam bersama dengan satu model hidangan, hiburan dari Purwacaraka dan lawak Teguh API - Srimulat.
- Sabtu, 8 Okt mulai pukul 12 berbagi berkat dengan membagi nasi untuk tukang yang kerja di Wisma Uskup, untuk umum mulai pukul 16.00: Membagi nasi bungkus untuk para saudara yang tidur di emper toko/gelandangan/tukang becak (830 bungkus). Bagaimana cara membagi? Masing-masing Wilayah mengirim 10 orang OMK/Dewasa untuk membagi nasi bungkus ke beberapa penjuru kota Semarang, menghindari kerumunan dan orang berebut.
Hari ini dimulai Rantai Doa Keluarga di masing-masing lingkungan dengan patung keluarga kudus yang sudah ada dan diberkati lagi pada misa tanggal 7 Okt.
- Minggu, 9 Okt: Festival permainan tradisional Egrang, Gobag Sodor, Bakiak, dan lomba Catur Cepat, mulai pukul 11.00 - 15.00 di halaman Gereja. Catur: waktu 30 menit. Melalui festival permainan tradisional ini diharapkan budaya kehidupan bersama, akrab bersaudara serta sportif dalam permainan diupayakan dengan sebaik-baiknya oleh rekan-rekan muda paroki Katedral.
Gerakan lebih besar untuk mewujudkan daya signifikasi dan relevansi Gereja dalam pemikiran dan pelaksanaan dengan melihat situasi sekitar masih :
- Hemat air bersih, bantuan atau droping air bersih,
- Bantuan gabah untuk lumbung pangan di Sukolilo bagi "Sedulur SIKEP" yang gagal panen selama 2 tahun terakhir.
- Gerakan koin peduli pendidikan, gerakan pengumpulan uang kembalian belanja di keluarga-keluarga.
Berkat Tuhan melimpah untuk kita.
Salam kasih, Pastor Paroki Katedral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar