Rabu, 26 November 2008

Salam Jumpa

mbugh.jpg

Hallo pengunjung terkasih, Berkah Dalem !!
Terima kasih karena anda berkenan mengunjungi situs ini,
Silakan anda menuliskan komentar dan pesan tentang blog ini,
mari kita berdiskusi bersama dalam kasih erat persaudaraan.
Akhirnya selamat menikmati sajian yang ada di situs pribadi ini.
Terima kasih.

Minggu, 16 November 2008

Pendidikan Media Dalam Keluarga

Minggu Komsos sudah berlalu (kita rayakan pada hari Minggu, 20 Mei 2007). Namun pesan pastoral Bapa Suci Benedictus XVI masih tetap relevan untuk kita cermati dan kita lihat lebih jauh. Bagaimana keluarga-keluarga dengan sadar mengembangkan kepekaan bermedia dalam kehidupan harian yang ditandai dengan percepatan informasi dan arus kehidupan yang tak terbendung. Kecepatan informasi dan kemajuan jaman membuat kita dipermudah dalam banyak hal, namun juga ada hal-hal yang layak dicermati karena kita bisa diperbudak dan tidak merdeka dengan pelbagai perkembangan yang ada.

Menjadi Katolik Sebagai Keharusan Bagiku

- Terobosan memaknai nilai-nilai Kekatolikan -

 Akhir-akhir ini hati saya diusik oleh pelbagai permasalahan yang dihadapi oleh umat. Pelbagai konsultasi di ruang tamu maupun dalam perjumpaan dengan umat juga teman muda, menunjukkan ‘sakitnya’ beberapa keluarga kita. Sakitnya keluarga ini ditandai dengan minimnya komunikasi yang terjadi di dalam keluarga, serta hangatnya relasi suami istri juga dengan mertua yang jauh dari harapan. Persoalan ekonomi tentu juga tak terelakkan. Tulisan ini keluar dari permenungan hati saya, sambil membaca pengalaman beberapa orang atau keluarga yang mencari cara untuk menghangatkan situasi keluarga dan menampakkan kekatolikan yang nyata.

 

Kita Bisa Berbuat Sesuatu

Data statistik paroki tahun 2004 hingga awal tahun 2006 memberi beberapa petunjuk yang baik untuk kita cermati dan perhatikan bersama. Bahwa hidup kita sendiri sudah disibukkan oleh berbagai aktifitas harian (tugas dan pekerjaan pokok) tidaklah dipungkiri. Bahwa hidup dan pengalaman di keluarga memberi tanggungjawab dan beban tertentu, juga menjadi bagian hidup harian. Selanjutnya, bagaimana iman kepercayaan menjadi bagian integral bagi pertimbangan hidup kita dan bukan sekedar suatu tempelan di luar, merupakan kecerdasan kita.Kita bermimpi jauh ke depan, bahwa paroki Sragen akan kita kembangkan menjadi Paroki Sidoharjo dan Paroki Kedawung. Kita juga bermimpi bahwa Wilayah Jenawi dengan keasrian dan kesejukan alamnya menjadi rumah animasi kegiatan. Bagaimana mimpi itu mulai diwujudkan sebagai sebuah langkah-langkah bayi – langkah-langkah kecil? Semoga data-data yang ada menjadi ladang berpikir dan pertimbangan untuk membuat program kerja dan fokus perhatian langkah demi langkah.

Rangkuman Sarasehan Lintas Generasi

Sabtu, 2 September 2006

(Hadir 50 peserta dari 62 undangan)

 Perayaan menyambut Lima puluh tahun Paroki kita dibuka dengan acara sarasehan Lintas generasi yang memperbincangkan peta kehidupan Kabupaten Sragen secara luas. Diskusi peta ini menghasilkan berbagai macam bahan yang baik untuk direfleksikan lebih lanjut secara mendalam mengawali berbagai pastoral kita. Selain  kegiatan tersebut Gereja juga mencoba melemparkan jajak pendapat mengenai perkembangan Gereja katolik Sragen. Jajak Pendapat tersebut meminta pendapat umat tentang fokus kegiatan yan penting untuk perayaan 50 tahun paroki dan cara yang perlu dimulai untuk menciptakan habitus baru.  Untuk itu kami ingin menyajikan hasil diskusi sarasehan dan hasil jajak pendapat tersebut guna menjadi bahan refleksi seluas paroki Sragen. 

Agenda Pemilihan Pengurus Dan Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan

 1. Pemilihan Pengurus Lingkungan dan kelengkapan Pengurus diharapkan sudah selesai pada bulan Juni 2006. Lingkungan dan kelompok kategorial atau paguyuban mengajukan 3 nama yang diusulkan menjadi Pengurus Harian Dewan Paroki (bisa nama dari lingkungan sendiri atau calon dari lingkungan lain). Pada saat ini pula, lingkungan mengajukan usulan nama-nama calon Prodiakon Paroki dari lingkungan masing-masing. Lingkungan bisa mengajukan 2 – 3 nama dengan memberi perhatian pada peran perempuan. Pada saat pemilihan pengurus, supaya disampaikan pula pertanggung­jawaban Pengurus Lingkungan, disertai dengan inventarisasi harta milik lingkungan (misal alat misa, kas lingkungan, buku-buku, dll); selanjutnya pertanggungja­waban dan daftar inventarisasi lingkungan itu diserahkan kepada Pengurus Lingkungan yang baru.

 

Struktur Kepengurusan Dan Pembentukan Tim Kerja

Pengurus Lingkungan terdiri dari: A. Pengurus Inti terdiri dari:
  1. Ketua
  2. Sekretaris 1 – 2 orang
  3. Bendahara 1 – 2 orang
 

Adorasi Ekaristi Abadi, Adorasi Ekaristi Sehari

hpim1353_resize.jpg


- Pemahaman dan Kemungkinan Pengembangannya -



Latar Belakang Latar Belakang munculnya kegiatan adorasi ekaristi abadi – sehari di KAS tahun 2006-2007 ·

Tahun Ekaristi (Oktober-2004 2005) yang dicanangkan Bapa Suci Yohanes Paulus II memberi gema  yang mendalam kepada umat beriman Kristiani mengenai kehadiran Tuhan Yesus Kristus dalam Perayaan Ekaristi dan kehadirannya yang tetap dalam rupa roti pada Sakramen Mahakudus. Pada penutupan Tahun Ekaristi, diadakan Sinode Para Uskup di Roma dari tanggal 2 – 23 Oktober 2005. Tema Sinode para uskup sedunia itu ialah “Ekaristi: Sumber dan Puncak Hidup dan Perutusan Gereja“ (The Eucharist: Source and Summit of the life and Mission of the Church). Tema ini tentu mengalir dari ajaran Konsili Vatikan II yang menyatakan bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak hidup seluruh umat Kristiani. Butir ajaran Gereja yang kembali digaungkan oleh Paus Yohanes Paulus II dan Sinode Para Uskup tersebut ialah ajakan agar umat beriman mencintai Perayaan Ekaristi dan suka mengadakan adorasi Ekaristi. Perutusan umat beriman di tengah dunia yang terus bergolak dan penuh persoalan dan bencana ini membutuhkan kekuatan batin yang kokoh. Kekuatan batin yang kokoh itu tiada lain hanya mengalir dan berasal dari Tuhan Yesus Kristus yang dirayakan dalam Perayaan Ekaristi dan disembah sujud dalam Adorasi Ekaristi.

Maju Dan Bergerak Dengan Habitus Baru

- Pergantian pengurus lingkungan/wilayah dan Dewan Paroki -

 Masa bhakti pengurus lingkungan/wilayah dan DP di lingkup Paroki Sragen akan segera berakhir. Diperlukan gerak langkah dan pemahaman bersama untuk menata kembali kepengurusan lingkungan/wilayah serta DP. Gerak bersama seluruh umat dan pengurus dengan pemahaman akan asas yang ada, akan membantu jalannya kehidupan menggereja kita. Pelayanan kepada umat dan pengabdian kita kepada masyarakat dimana kita berada, akan terarah pada terwujudnya Kerajaan Allah yang memerdekakan.

 

Perayaan Tahun Yubileum Pesta Emas Paroki Sragen 2007

Program Kerja Dewan Paroki

 Salah satu butir ARDAS KAS 2006 – 2010 berbunyi : “Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sedang berjuang mengatasi korupsi, kekerasan, dan kerusakan lingkungan hidup, umat Allah KAS terlibat secara aktif membangun Habitus Baru berdasarkan semangat injil (bdk. Mat 5-7). Habitus baru dibangun bersama-sama: dalam keluarga dengan menjadikannya basis hidup beriman; dalam diri anak, remaja, dan kaum muda dengan melibatkan mereka untuk pengembangan umat; dalam diri yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, dengan memberdayakannya”. 

Merayakan Tahun Yubileum 2007 Di Paroki St. Perawan Maria Di Fatima Sragen

Di tempat tinggal kita, kata “Yubi­leum” bukan kata yang sangat akrab kita gunakan. Bahkan sebagai se­buah tradisi dan perayaan pun kita tidak punya pesta-pesta atau ritual-ritual rakyat yang sepadan untuk Yubileum. Kita perlu memahami bagaimana tradisi yang berasal dari bangsa Israel itu berlaku dan ber­pengaruh dalam kehidupan sosial mereka.

Merintis Jalan Menuju Perubahan

HASIL PERTEMUAN NASIONAL

ORANG MUDA KATOLIK INDONESIA 2005

Cibubur, 12-16 November 2005

 I.    PENGANTAR

Pertemuan Nasional Orang Muda Katolik Indonesia 2005 ingin mengkaji secara lebih dalam tentang rusaknya keadaban publik dalam hidup bersama. Pengkajian ini didasarkan pada masalah-masalah serius yang telah dipaparkan dalam Nota Nastoral Konferensi Waligereja Indonesia 2004. Korupsi, kerusakan lingkungan hidup dan kekerasan yang ditelaah dengan analisa tiga poros memperlihatkan bagaimana interaksi antara negara, masyarakat pasar dan masyarakat warga nampak begitu tidak seimbang.

Mengingat Orang Muda Katolik Indonesia adalah bagian dari Gereja dan Bangsa, situasi dan permasalahan itu menjadi penting untuk dibaca dan diterjemahkan dengan cara pandang Orang Muda. Dengan demikian, menjadi nampak bahwa keterlibatan orang muda memang dapat menentukan dan mempengaruhi hidup bersama.

 

Maju Dan Bergerak Dengan Habitus Baru Sebagai Tim

Rekoleksi Pengurus Lingkungan/Wilayah

Paroki Santa Perawan Maria di Fatima di Sragen

Masa Bakti 2006-2009

 

Peta Paroki Sragen

Umat hidup dalam paguyuban umat di Lingkungan (44 lingkungan) dan atau kelompok. Persekutuan 3 – 7 lingkungan menjadi Wilayah (11 Wilayah). Lingkungan menjadi ujung tombak kehidupan menggereja, maka perlu kerjasama lebih nyata dengan wilayah, sebagai wujud representasi kehadiran Gereja di tengah-tengah masyarakat, dengan segala keterlibatan pun pula keprihatinannya.

Pemahaman dasar tentang Kring atau lingkungan pada awal mulanya, sehingga kita mengerti dan menyadari paham dasar serta hekekatnya (Buku INDONESIANISASI dari Gereja Katolik di Indonesia menjadi Gereja Katolik Indonesia karangan Dr. Huub J.W.M. Boelaars, OFM Cap halaman 353): “Tiap kring terdiri dari sekitar 20 – 30 keluarga Katolik, dipimpin oleh seorang pamong, orang sederhana, berkeluarga, dan bertanggung­jawab. Ia mengetahui segala yang terjadi dalam kringnya, apa yang diperlukan anggota-anggotanya. Ia membimbing mereka dalam mengha­dapi kepriha­tinan serta kebutuhan manusiawi mereka. Ia gembala yang sejati dalam jemaat kecil itu, yang hidup di tengah kelompok besar orang-orang Jawa yang Muslim atau berlatar belakang keagamaan Jawa. Tiap-tiap bulan para pamong bertemu untuk berunding bersama dan membahas perkara-perkara paroki. Dalam kringnya sendiri pamong memimpin ibadat-ibadat dan memberi pelajaran kepada para magang baptis.  Sesudah perang, sistem tetap m

Pengolahan Evaluasi Semester I, Program Kerja Dp Tahun 2005

MASUKAN DARI WILAYAH

 

·          Bagaimana Rama Paroki dan Dewan Harian melaksanakan tugas dan pelayanan kepada umat ? Apakah ada yang perlu dibenahi dan difokuskan ?

 Pelayanan kepada umat dinilai sudah cukup baik, Program Kunjungan Umat sangat baik dan perlu dilanjutkan. Dewan Harian diharapkan hadir dalam Pelantikan Pengurus Lingkungan/Wilayah sehingga memberi semangat bagi pengurus lingkungan/wilayah. Pengurus DH diharapkan ikut terjun dalam kesempatan Ekaristi lingkungan atau dalam kegiatan di lingkungan sehingga mengerti dinamika kehidupan umat.

KAMUS PINTAR BEBERAPA PELAYANAN POKOK

Urusan penerimaan sakramen-sakramen Gereja

 1.       Pelayanan Misa lingkungan: Dilayani dengan jadwal rutin selapan sekali. Ujub khusus bisa dilayani dengan mencari waktu yang cocok dengan acara Rama. Keluarga ybs bisa langsung menghubungi Rama Paroki dalam koordinasi dengan Ketua Lingkungan

 2.       Baptisan Bayi: Prioritas utama, dilayani pada saat Minggu II sesudah Misa siang (pelaksanaan jam 09.00 di Gereja Sragen) atau di Gereja Wilayah dimana diadakan Misa Wilayah. Dengan alasan tertentu (keluarga pendatang atau ke rumah eyang atau kerabat di Sragen ini, ujud khusus terkait dengan peristiwa penting di dalam keluarga) bisa dilayani sesuai dengan kesepakatan jadwal dengan Rama atau saat kesempatan Misa Lingkungan, dalam koordinasi dengan ketua lingkungan. Syarat pokok: mengisi blangko pendaftaran, menyertakan foto copy surat nikah Gereja dan akta kelahiran anak ybs. Perlengkapan lain: Lilin untuk baptisan, iura stolae (tanda syukur sebagai persembahan untuk Imam dan masuk ke kas pastoran).  

 3.       Komuni Pertama: Setelah anak berusia 9 tahun dan atau duduk di kelas 4 SD, sudah harus dipersiapkan untuk sambut komuni pertama. Guru agama atau katekis lingkungan, bisa juga bekerjasama dengan Kaum Muda

Siap Diutus Dan Terlibat Dalam Kepengurusan Lingkungan

Siap diutus dan terlibat

Bulan Juni ini semua lingkungan di lingkup paroki Sragen menyelenggarakan pemilihan pengurus lingkungan. Bersamaan dengan itu, diusulkan pula nama-nama warga yang diusulkan sebagai calon pengurus Dewan Harian, serta Prodiakon Paroki dari masing-masing lingkungan. Harapannya, ada kerelaan dan kesungguhan untuk ambil bagian dalam kehidupan menjemaat, melalui keterlibatan di kepengurusan lingkungan. Sejalan dengan gerak Arah Dasar KAS, kita ingin mengajak keterlibatan perempuan, dan kaum muda dalam kepengurusan ini. Semoga memang ada kesadaran baru untuk ambil bagian dalam mewujudkan iman yang hidup dan tanggap dengan keadaan. Pengurus lama atau siapapun yang telah punya pengalaman dalam mengurus elbagai kepentingan lingkungan, diharapkan menularkan pengalamannya, rela digantikan dan amemberi kesempatan yang lebih muda untuk ambil bagian. Siap untuk terlibat dan memberi dukungan, kendati namanya tidak lagi tercantum sebagai pengurus. Jiwa kepemimpinan dan pelayanan, bagaimanapun tetap akan menjadi milik anda ‘para pepundhen’ dengan jam terbang yang lebih tinggi dibanding tunas-tunas muda yang sedang mekar.

 

Lingkungan, Wilayah, Stasi & Paroki

Menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP)

Keuskupan Agung Semarang 2004

 PENGANTAR

  Sejak beberapa tahun yang lalu, di Keuskupan Agung Semarang ber-kembang berbagai wacana dengan berbagai kata kunci; seperti Gereja yang hidup, Gereja yang signifikan secara internal dan relevan secara eksternal, spiral pastoral, penegasan bersama, pelayanan yang murah hati, solidaritas, dsb. Wacana- wacana seperti ini menunjukkan dinamika hidup Gereja kita yang sungguh-sungguh ingin terus membaharui diri. Agar wacana itu tidak berhenti pada gagasan, tetapi menjadi hidup yang mempunyai roh dan bentuk, dipikirkanlah pembaharuan Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) yang telah kita gunakan sejak tahun 1987. PDDP 2004 ini diharapkan dapat menampung dan memberi dasar yang kuat bagi dinamika hidup Gereja kita dalam beberapa tahun ke depan (Mgr. I Suharyo dalam pengantar PDDP 2004)

Tahapan Katekumenat

Dasar Pembaharuan dan penataan kembali

 

SAKRAMEN INISIASI: Baptis, Krisma dan Komuni I:

 

“Harus diadakan kembali katekumenat orang dewasa dengan tahap yang berbeda-beda, yang harus dibiasakan lagi menurut pertimbangan pimpinan setempat …..” (Konstitusi Liturgi/SC. 64)

 “Katekumenat bukan melulu suatu penjelasan dogma-dogma dan perintah-perintah, melainkan suatu pendidikan kehidupan Kristen yang menyeluruh, dan suatu masa percobaan yang berlangsung sebagaimana mestinya. Inisiasi kristen di dalam ketekumenat harus diselenggarakan bukan saja oleh para katekis atau imam, tetapi oleh seluruh jemaat beriman, terutama para wali baptis, sedemikian, hingga dari awal para ketekumen merasa dirinya bergabung dalam Umat Allah (Dekrit Karya Misioner/Ad Gentes 14) Baca pula Puji Syukur halaman 104 – 109 atau Kidung Adi  halaman 85-90.

 

Pastoral (Penguatan) Lingkungan Untuk Keterlibatan Umat (Anak - Remaja) Dalam Hidup Menggereja

Catatan umum:

1.       Kita tidak memulai dari nol, sudah ada bahkan banyak hal yang baik yang sudah kita buat

2.       Kesadaran pokok yang ada: Penguatan lingkungan, bukan pemekaran kendati ada usaha ke arah pemekaran

3.       Kegiatan anak dan remaja umumnya masih menjadi obyek atau yang diobyekkan.

4.       Roh Yubelium bagaimana digemakan lagi (apa yang sudah ada dan bisa ditekankan lagi), misalnya Gerakan jam belajar anak pukul 18.00 – 21.00 (bagaimana dimaknai dengan keaktifan anak-anak pada jaman ini dengan pelbagai kesibukan les dst?), acara wedangan. Baca lagi buku kenangan Yubileum dan Angupados Toya.

5.       Muara akhir pemberdayaan atau penguatan lingkungan itu apa maknanya ? (Perlu tehnik tertentu dan dicari usaha nyata untuk menyemangati umat lingkungan, perlu memaknai keterlibatan)

 

Menggagas Program Kerja Tahun 2008

“Keluarga Menjadi Tempat Tumbuh Kembangnya Anak - Remaja Dalam Keceriaan, Kecerdasan dan Kegembiraan”.

 

Tahun 2007 menjadi Tahun Keluarga, sekaligus menjadi puncak syukur peringatan Yubileum Pesta emas Paroki Sragen. Fokus Pastoral Paroki. Tanpa kehilangan makna syukur Yubileum yang berwatak sosial kemasyarakatan serta mendapat landasannya dari ungkapan syukur umat Perjanjian Lama, kita memaknai pesta emas di Bumi Suko­wati. Setiap orang dengan caranya sendiri telah ambil bagian untuk menyemarakkan pelbagai kegiatan selama satu tahun penuh. Dari keterlibatan umat dan donatur kita bisa menyelenggarakan kemeriahan pesta emas, dengan dana yang masih sisa sebagai kemurahan Tuhan lebih dari Rp. 30.000.000. Gempita pesta emas masih diteruskan oleh keluarga-keluarga melalui lilin Yubileum yang digilir dari rumah ke rumah dan telah dipuncaki dengan Penutupan Tahun Keluarga tanggal 29 dan 30 Desember 2007 pada Pesta Keluarga Kudus. Njur arep ngapa, itulah pertanyaan yang selalu menggelitik kita semua.

Semakin Cerdas Dalam Hidup Menggereja

Kesempatan peringatan Yubileum Pesta Emas paroki Sragen memberikan begitu banyak kesempatan untuk keterlibatan umat. Mentradisikan rasa syukur dan memaknai penyelenggaraan Tuhan yang agung dengan pelbagai rahmat yang diberikan kepada kita sebagai Gereja, sungguh hal yang berkenan kepada Tuhan. Gelar perayaan syukur selama satu tahun, sudah mendekati ke puncak perayaan. Rasa awang-awangen dan ketidak­pahaman kebanyakan orang, mulai dihangatkan dan disingkirkan, setelah ada pelbagai kegiatan terjadwal yang diteruskan dengan aneka kegiatan yang melibatkan umat lingkungan. Silih berganti panitia mengadakan rapat dan mengupayakan sosialisasi yang diharap sampai ke umat Katolik di seluruh paroki Sragen. Bahkan diharapkan ada gema tersebar yang bisa menjangkau sanak-saudara asli Bumi Sukowati yang menetap di tanah rantau atau tanah harapan hidup.

 

Fungsi Agama Dalam Pluralitas Masyarakat

Belajar berdialog dengan agama/kepercayaan lain

 (Diskusi Antar Komunitas Agama dan Masyarakat, oleh CITRA KASIH SRAGEN) 

Senin, 23 Januari 2006 oleh Rm. FX. Sukendar W, Pr

GEREJA KATOLIK BERDIALOG

 MENJALANI PUASA DAN PANTANG,IKUT MEMBANGUN KEHIDUPAN BERSAMA

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 25/26 FEBRUARI 2006

 Ibu/Bapak, Saudari/saudaraku yang terkasih dalam Kristus, 1.   Tidak jarang kepada saya diajukan pertanyaan ini, “Rama, sekarang ini banyak didirikan tempat-tempat ibadah baru. Upacara-upacara keagamaan juga tampak semakin meriah. Tetapi mengapa negeri kita tidak menjadi semakin damai dan sejahtera? Mengapa tampaknya yang terjadi justru yang sebaliknya?”. Tidak mudah menjawab pertanyaan yang jelas dan sederhana ini. Salah satu jawaban yang sering diberikan ialah, orang sudah merasa puas dengan melakukan aturan-aturan keagamaan secara lahiriah. Sementara tanggungjawab untuk mewujudkan iman dalam tata kehidupan bersama – baik pada tataran pemerintahan, dunia bisnis maupun masyarakat warga – tidak begitu saja disadari dan dilaksanakan.

Membumikan Gagasan Visi Paroki

- Dari Tradisi ke Opsi -

 DASAR:

 1.       PDDP 2004 harus dilengkapi dengan PPDP Paroki Sragen, kita sudah sampai draft ke tiga, sudah dibaca oleh Tim DKP KAS dan sudah mulai ditanggapi oleh DH: perlu masukan dari Dewan Inti, perlu agenda kerja jelas dan finalisasi bahan. Desember 2005 kita harap telah selesai.

 2.       Berpastoral dengan DATA: Hasil Angket Ardas KAS oleh Tim Angket Ardas KAS 2005 memberi data tentang situasi paroki-paroki di KAS, juga situasi paroki kita. Situasi Konkrit Paroki sejauh muncul dari angket:

 a.       Umat Katolik berperan aktif dalam hidup bermasyarakat: Umat menyatu dalam masyarakat, membaur dalam budaya, banyak yang jadi pengurus/tokoh dalam masyarakat.

 b.       Perhatian pada KLMT sudah dengan karya nyata: dengan aneka macam tindakan karitatif, peran besar PSE Paroki telah dirasakan.

 c.       Pelestarian lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan sudah menjadi bagian perwujudan iman: ada kerjasama dari PSE dengan Kalurahan untuk penghijauan, penananam 1000 bibit pohon, kesadaran yang dibangun: “hidup ini juga anak cucu – jangan serakah, tidak membiarkan rusaknya lingkungan”.

 d.       Kegiatan paguyuban-paguyuban sudah membuat umat berbela rasa: makin banyak umat yang ambil bagian, kepedulian/solida­ritas berkembang, ada relasi antar pagu­yuban-paguyuban yang ada.

 

Temu Tokoh Umat Dan Dialog Antar Generasi

(Jumat, 12 Agustus 2005 di Pastoran Katolik Sragen)

 

Undangan       :    Tokoh Umat dan perwakilan Generasi + Dewan Harian berjumlah 60 orang.

 

Hadir                 :    45 orang, pertemuan dari pukul 18.15 – 21.00, didahului dengan santap malam bersama.

 

Acara                :  Pembuka dari Bp. Hanung TW, diteruskan dengan pengantar dari Ibu Kussunartuti dan pembuka dialog oleh Rm. FX. Suhanto, Pr (Ada lembar pink sebagai bahan acuan masukan)

 

Modul Pembelajaran ASG (Ajaran Sosial Gereja)

KITA DIUTUS MENJADI 

“Gaudium et Spes “ ( Kegembiraan dan Harapan)

 Bulan Agustus oleh KAS ditetapkan sebagai Bulan ASG (Ajaran Sosial Gereja). Pertemuan untuk memperingati HUT 60 Indonesia diisi dengan pendalaman GS (Gaudium et Spes: Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II, terbit 7 Desember 1965) diproses melalui langkah-langkah sebagai berikut: 

Program Kerja 2005 Masa bhakti Dewan Paroki Tahun 2003-2006

Kerangka Dasar:

 

·         Menuju Pesta Emas Paroki Sragen tahun 2007 dengan langkah-langkah strategis selama 3 tahun (2005, 2006 dan Puncaknya 2007)

 

·         Program Kerja dan Fokus Pastoral tahun 2004 yang telah dievaluasi: Membangun Semangat Perutusan Murid Pada Tahun Pewartaan dan Syukur Atas Karunia Iman.

 

Konteks Intern KAS dan KWI

Masa akhir berlakunya Ardas KAS 2001-2005 dan mulai dibicarakan Rancangan Ardas Baru 2006-2010

 

Fokus Pastoral 2005         :  Syukur atas Pertumbuhan Paguyuban-Paguyuban Dengan Memantapkan Persekutuan Paguyuban - Paguyuban Peng­harapan Dalam Menyikapi Realitas Kemiskinan

 

Nota Pastoral 2005           :  Gereja Persekutuan Paguyuban-Paguyuban Pengharapan.

 

Nota Pastoral KWI 2004    : Gereja membentuk HABITUS Baru: Keadaban Publik

 
Konteks Nasional dan Kabupaten Sragen

Ø       Pemerintahan Baru (Presiden) hasil Pemilu langsung dari rakyat tahun 2004

Ø       Pergantian Pimpinan Daerah Kabupaten Sragen dengan Pilkada langsung pada tahun 2006, hangatnya mulai terasa pada tahun 2005

 

Menggagas Program Kerja Tahun 2005 Dewan Paroki SP. Maria Di Fatima Di Sragen (Masa Bhakti 2003-2006)

Kerangka Dasar:

 

·         Menuju Pesta Emas Paroki Sragen tahun 2007 dengan langkah-langkah strategis selama 3 tahun (2005, 2006 dan Puncaknya 2007)

 

·         Program Kerja dan Fokus Pastoral tahun 2004 yang telah dievaluasi: Membangun Semangat Perutusan Murid Pada Tahun Pewartaan dan Syukur Atas Karunia Iman.

 

Konteks Intern KAS dan KWI

Masa akhir berlakunya Ardas KAS 2001-2005 dan mulai dibicarakan Rancangan Ardas Baru 2006-2010

 

Fokus Pastoral 2005         :  Syukur atas Pertumbuhan Paguyuban-Paguyuban Dengan Memantapkan Persekutuan Paguyuban - Paguyuban Peng­harapan Dalam Menyikapi Realitas Kemiskinan

 

Nota Pastoral 2005           :  Gereja Persekutuan Paguyuban-Paguyuban Pengharapan.

 

Nota Pastoral KWI 2004    : Gereja membentuk HABITUS Baru: Keadaban Publik

 
Konteks Nasional dan Kabupaten Sragen

Ø       Pemerintahan Baru (Presiden) hasil Pemilu langsung dari rakyat tahun 2004

Ø       Pergantian Pimpinan Daerah Kabupaten Sragen dengan Pilkada langsung pada tahun 2006, hangatnya mulai terasa pada tahun 2005

 

Tugas-tugas dari KAS sebagai momentum menggereja:

·         Statistik Paroki masuk ke KAS akhir Februari 2005

·         Setiap Paroki Harus membuat PPDP (ada Tim dari Keuskupan yang bisa dihubungi dan siap mendampingi): sifat mendesak.

·         Menyerahkan RAPB Paroki tahun 2005 pada bulan Januari 2005 serta menyerahkan Laporan Perkembangan Umat dan situasi paroki Sragen tahun 2004

Spiritualitas Pengelolaan Harta Benda & Keuangan Gereja

Prinsip dan sikap:

Kitab Hukum Kanonik 1983 “ Semua saja baik klerus maupun awam, yang dengan dasar lehitim mengambil bagian dalam pengelolaan harta benda gerejawi, diwajibkan memenuhi tugasnya atas nama Gereja, seturut norman hukum.”  (1282) “

Semua pengelola diwajibkan memenuhi tugas mereka dengan kesung­guhan seorang bapa keluarga yang baik.” (1284 $1)

“ Oleh karena itu haruslah: menga­wasi agar harta benda yang dipercayakan kepada­nya janganlah hilang atau menderita kerugian dengan cara apa pun: kalau perlu untuk tuju­an itu, dengan membuat kontrak asuransi.” (1284 $2*1) “

Mengusahakan agar pemilikan harta benda gerejawi diamankan dengan cara-cara yang sah secara sipil.”  (1284 $3*2) “

Memelihara dengan baik buku-buku pemasukan dan pengeluaran, membuat laporan pengelolaan pada akhir setiap tahun.” (1282 $3*7 dan 8  )
“  Mengatur dan memelihara dalam arsip yang rapi dan serasi dokumen-dokumen serta barang-barang bukti yang memberikan dasar hak-hak Gereja maupun lembaga terhadap harta bendanya; jika dapat dilakukan dengan mudah naskah-naskah otentik haruslah disimpan dalam arsip kuria.” (1284 $3*9)