Minggu Komsos sudah berlalu (kita rayakan pada hari Minggu, 20 Mei 2007). Namun pesan pastoral Bapa Suci Benedictus XVI masih tetap relevan untuk kita cermati dan kita lihat lebih jauh. Bagaimana keluarga-keluarga dengan sadar mengembangkan kepekaan bermedia dalam kehidupan harian yang ditandai dengan percepatan informasi dan arus kehidupan yang tak terbendung. Kecepatan informasi dan kemajuan jaman membuat kita dipermudah dalam banyak hal, namun juga ada hal-hal yang layak dicermati karena kita bisa diperbudak dan tidak merdeka dengan pelbagai perkembangan yang ada.
Mengkomunikasikan hal-hal yang terkait dengan pilihan bermedia layak kita buat dalam kehidupan harian. Tentu banyak keluarga yang dengan sadar mengkomunikasikan pengalaman hidup harian, entah pada saat makan, atau saat santai dan juga saat khusus untuk berbagi pengalaman dan doa keluarga. Namun sejauh saya mendengar, banyak juga keluarga yang kurang perhatian dalam mengkomunikasikan pengalaman hidup harian. Beberapa hal di bawah ini bisa membantu refleksi dan sangat baik kalau menjadi bahan pembicaraan dalam keluarga, kelompok atau lingkungan.
Pelbagai sarana media yang perlu dicermati penggunaannya:
PENGGUNAAN SARANA MEDIA | CATATAN KRITIS | SIKAP ANDA ? |
1. Handphone (HP). Dengan mudah keluarga-keluarga bisa membelikan HP untuk anak-anak dan keluarga, bahkan tidak cukup dengan satu nomor, bisa juga dengan dua tiga nomor untuk mempermudah komunikasi. Apalagi dengan iming-iming murah, percakapan 1 menit cukup Rp. 19,00. Produk lain lagi akan memasarkan dengan harga lebih murah untuk pembicaraan sesama produk mereka. Alat ini (pada saat Ujian Nasional atau ulangan) bisa jadi menjadi setan ketidakjujuran yang membuat orang mencontek
|
Kapan Saatnya anak dibelikan HP, usia atau kelas berapa? Bagaimana orangtua memantau penggunaan HP dari anak-anak? Apakah perlu ada pembatasan mengenai jumlah pulsa yang dugunakan dalam satu bulan Kapan saat-saat hening dalam keluarga, tanpa menggunakan alat komunikasi (HP) ? Juga sungguh tidak digunakan pada saat ujian/ulangan. Apakah dengan merdeka kita menggunakan produk tertentu, atau termakan oleh iklan mereka ? |
|
2. Televisi Sarana ampuh untuk mengkomunikasikan berita dan menawarkan iklan, memberikan media pembelajaran (pelbagai aspek kehidupan) dan hiburan, serta bisa menjadi bahan pembantu refleksi hidup pribadi, bersama dan keluarga bahkan masyarakat. Namun siaran televisi tidak pernah netral, selalu menawarkan sikap hidup tertentu juga.
|
Kapan saat nonton TV bersama? Kapan saat hening tanpa alat elektronik yang dinyalakan untuk memberi kesempatan anak-anak belajar, saat untuk doa bersama atau membaca Kitab Suci, dll? Jam berapa anak-anak boleh nonton TV, acara mana atau apa saja yang perlu ditonton dan anak perlu didampingi dengan refleksi singkat ? |
|
3. Komputer dan internet Untuk bisa mengakses internet, oran harus bisa menggunakan komputer. Sarana komputer dan internet bermacam ragam, memberi banyak info pendidikan dan kehidupan (buka Prof. GOOGLE). Dari yang sangat suci dan ilmiah, hingga yang sangat porno dan sekedar cekikak-cekikik disediakan untuk bisa diakses dengan sangat mudah. Orang bisa berselancar di dunia maya ini dengan segala imajinasinya. Komputer juga bisa dilengkapi dengan aneka game, lagu, Exsel untuk menghitung serta fasilitas penunjang lainnya. |
Apa yang disimpan dalam komputer yang digunakan oleh keluarga? Apakah lebih banyak digunakan untuk game pribadi, atau untuk hal-hal yang produktif, misal menulis artikel. Apakah ada game yang sifatnya mengakrabkan keluarga (karena bisa dimainkan bersama) dan diminati bersama ? Penggunaan internet entah di rumah atau di Warnet, apa saja yang dibuka oleh ortu dan anak-anak, bagaimana saling mengkomunikasikan apa yang diperoleh dari berselancar di internet Punya kenalan berapa dari Friendster atau chatting ? Apakah dengan sadar menggunakan internet untuk mencerdaskan iman kepercayaan Katolik dan pengetahuan ilmiah? Adakah pengaruh negatif yang disadari dan kemudian disikapi secara sadar dan dewasa ? |
|
4. MP 3 atau MP 4 dan sejenisnya. Alat yang bisa menyimpan lagu begitu banyak, bisa ditambah sesuai dengan kesukaannya. MP 4 menambah fasilitas bisa menikmati gambar. Anak muda sangat suka menggunakan alat ini untuk menikmati musik dan menjadi teman dalam perjalanan atau saat santai, cukup mudah untuk mendapatkannya. Bahkan alat ini bisa untuk merekam suatu wawancara. Harga mulai dari Rp. 150.000 hingga tak terbatas sesuai kocek. |
Alat ini mulai menjamur dan mudah dibeli, apakah pernah ada permintaan dari anak-anak? Bagaimana cara meminta dan menjelaskan kegunaannya kalau orangtua tidak paham ? Apakah saya (sebagai anak) malu kalau tidak punya alat ini, atau biasa saja ? Apakah saya terbiasa meminjam alat ini kepada teman hingga untuk meminjam pun (dalam waktu lama) tidak sungkan, ketika berkendaraan harus menggunakan alat ini hingga kadang mengganggu konsentrasi. Bahkan bisa jadi ketika omong-omong atau sedang belajar menjadi tergantung dengan alat ini. Atau bagiku alat ini sangat efektif untuk membantu tugas-tugas sekolah/kuliah, juga menjadi sarana yang memudahkan pekerjaan/ tugas pokok, apalagi untuk tugas permajalahan. |
|
5. VCD/ DVD VCD/DVD dengan pebagai judul film memberi gambaran kepada kita mengenai drama kehidupan. Kita bisa menggunakan dengan sangat saleh, atau menjadi maniak dengan film-film kekerasan, atau humor, bahkan lebih suka yang horor dan porno. Atau selektif meminjam dan memutar VCD tentang drama keluarga, bahan pembelajaran (misal discovery).
|
Kapan saat nonton bersama dalam keluarga atau nonton sembunyi-sembunyi ? Refleksi macam apa yang diperoleh dari tontonan ini ? Jenis film yang sering dipinjam dan ditonton, memberi pengaruh apa dalam hidupku dengan menonton jenis film itu ?
|
|
6. Radio Siaran radio masih langgeng hingga sekarang. Suguhan acara yang diperdengarkan juga sangat variatif, berita, renungan, iklan, kirim-kirim kabar dan salam, nostalgia, diskusi atau pembelajaran tertentu. Budaya lokal bisa disuguhkan, lagu indonesia, klasik atau mancanegara bisa menjadi pilihan. |
Kapan mulai membunyikan radio, siaran favorit yang dipilih apa saja? Kesempatan pagi atau siang untuk mendengarkan renungan atau mimbar Katolik, atau tidak pernah ? Nilai-nilai yang bisa dipetik dari programa radio yang didengarkan atau dipilih? Saat hening tanpa alat elektronik? |
|
Saya mengajak dan mengharapkan keluarga-keluarga Katolik di Paroki Sragen mau meluangkan waktu untuk membahas bagian Bina Umat ini dalam kesadaran untuk mengkomunikasikan penggunaan sarana media yang kita miliki. Jembatan komunikasi antara anak dan orangtua perlu dicari dan diupayakan dengan pelbagai macam cara, supaya buah-buah kebaikan, syukur dan penyadaran akan nilai-nilai kehidupan selalu kita sadari dan upayakan. Sayang apabila pelbagai pengalaman dan kebersamaan dalam keluarga berlalu begitu saja. Amat disayangkan juga kalau pelbagai sarana media yang kita miliki dan kita gunakan, tidak membawa kita kepada kemerdekaan hidup, namun justru membelenggu kita. Mari kita berbenah dan bersikap dalam penggunaan media.***
Sragen, Hari Raya Pentakosta, 27 Mei 2007:
FX. Sukendar W, Pr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar