“Keluarga Menjadi Tempat Tumbuh Kembangnya Anak - Remaja Dalam Keceriaan, Kecerdasan dan Kegembiraan”.
Tahun 2007 menjadi Tahun Keluarga, sekaligus menjadi puncak syukur peringatan Yubileum Pesta emas Paroki Sragen. Fokus Pastoral Paroki. Tanpa kehilangan makna syukur Yubileum yang berwatak sosial kemasyarakatan serta mendapat landasannya dari ungkapan syukur umat Perjanjian Lama, kita memaknai pesta emas di Bumi Sukowati. Setiap orang dengan caranya sendiri telah ambil bagian untuk menyemarakkan pelbagai kegiatan selama satu tahun penuh. Dari keterlibatan umat dan donatur kita bisa menyelenggarakan kemeriahan pesta emas, dengan dana yang masih sisa sebagai kemurahan Tuhan lebih dari Rp. 30.000.000. Gempita pesta emas masih diteruskan oleh keluarga-keluarga melalui lilin Yubileum yang digilir dari rumah ke rumah dan telah dipuncaki dengan Penutupan Tahun Keluarga tanggal 29 dan 30 Desember 2007 pada Pesta Keluarga Kudus. Njur arep ngapa, itulah pertanyaan yang selalu menggelitik kita semua.
Gema Tahun Yobel di pesta emas, kita teruskan di tahun 2008 sambil menempatkan diri dalam fokus pastoral KAS dengan tema: Anak dan Remaja Terlibat Untuk Pengembangan Umat. Gagasan dasar itu, di paroki Sragen ditempatkan dalam arus tiga tahun masa bakti DP untuk “makin setia menjadi murid-murid Yesus”, dengan fokus: “Keluarga Menjadi Tempat Tumbuh Kembangnya Anak - Remaja Dalam Keceriaan, Kecerdasan dan Kegembiraan”. Beberapa gagasan ini semoga membantu:
1. Penataan lingkungan dan pengembangannya; melalui penataan kegiatan rutin dan terobosan, pemekaran lingkungan yang sudah lebih dari 41 KK. Peningkatan kegiatan peribadatan atau rapat-rapat di Gereja Maria Assumpta Wilayah Bartolomeus Sidoharjo (petugas mulai digilir dengan lingkungan yang dekat dengan Sidoharjo dalam koordinasi dengan Dewan Paroki Sragen serta Tim Kerja terkait). Hal ini untuk mendukung visi ke depan, Paroki Sragen menjadi dua paroki bahkan lebih. Fokus Kegiatan Dewan Paroki tidak hanya di Pattimura 2 namun mulai berani memberi fokus dan pelaksanaan kegiatan berbasis di Wilayah maupun Lingkungan untuk menghidupkan dinamika Pastoral Lingkungan/Wilayah sebagai basis kehidupan umat. Dana Pralenan, dana PSE, Prosentase 10% kolekte dan amplop persembahan serta dana kemanusiaan perlu ditata kembali sesuai dengan fokus perhatian. Keberadaan CU (Credit Union) bisa lebih dimanfaatkan. Perlu dicari cara supaya lingkungan yang lebih mampu bisa membangun solidaritas yang nyata dengan warganya (Katolik dan umum) maupun dengan lingkungan sekitar yang membutuhkan pertolongan (semangat solidaritas berbagi lima roti dan dua ikan). Bagaimana Anak – Remaja bisa dilibatkan secara lebih nyata dan terencana ?
2. Garapan untuk aneka paguyuban sesuai dengan fokus pastoral dengan memaksimalkan kemampuan lokal (Kaum Muda dan Pendamping Keluarga serta Dewan Paroki yang telah menjadi Tim Pemberi Rekoleksi di lingkungan-lingkungan “Familiaris Consortio”), serta kemungkinan menghidupkan kelompok-kelompok baru, misalnya: Tim Outbond untuk Triduum baptis/calon komuni pertama/krisma, pemberdayaan dan penataran tim pendamping Keluarga/Kursus Persiapan Hidup Berkeluarga, latihan Tim Kunjungan Keluarga. Perlu dikembangkan pembinaan kelompok-kelompok yang ada: Putra Altar, REKAT (Remaja Katolik), FKPK, PMKK, MUDIKA, KELUARGA MUDA, KATEKIS DAN GURU AGAMA, dalam kesadaran melibatkan Anak-Remaja.
3. Perlu ada usaha nyata memberi perhatian kepada anak-anak Katolik yang tidak mendapat pelajaran agama Katolik sebagaimana mestinya didapat di sekolahnya. Diperlukan data-data dari masing-masing lingkungan dan ada penanganan yang lebih terencana. Gerakan ini perlu dibuat oleh seluruh umat, dengan koordinasi dari Pengurus Lingkungan. Tim Kerja Pendidikan Dewan Paroki sebagai koordinator utama untuk kegiatan ini. Peserta Krisma tahun 2007 yang berjumlah 235 orang telah disiapkan secara khusus dengan analisa keadaan lingkungan sekitar dan mempunyai impian tertentu untuk melanjutkan kiprahnya di dalam Gereja, misalnya lewat Paguyuban St. Lukas. Perlu ada perhatian khusus bagi anak-anak Katolik yang sekolah di Yayasan Katolik (Saverius, Mardi Lestari maupun Dharma Ibu) sebagai pengembangan kader dan penanaman nilai-nilai Kekatolikan.
4. Pemantapan gerak dinamis wilayah, dengan prioritas untuk mewujudkan wilayah pengembangan Gereja ke depan:
a. Fokus diberikan pada Wilayah Jenawi dengan pembangunan 4 tahun untuk mewujudkan Rumah Animasi Jenawi. Pembangunan rumah animasi Jenawi telah dimulai dengan membangun Gereja. total rencana beaya pembangunan Rp. 911.518.000. Tahap 1 tahun 2007/2008 Pembangunan Gereja dan sarana MCK dengan beaya Rp. 371.350.000
b. Rehab untuk Gereja Joglo Kembar Sragen sisi utara, tahun 2008 rencana sebesar Rp. 375.000.000 (dibangun tahun 1968, sekarang dalam kondisi simpir sisi timur ndhengklek, plafon bambu rusak dan genting sudah mulai bocor. Uang yang sudah tersedia sekitar Rp. 100.000.000 dari donatur dengan maksud pemberian (intensio dantis) untuk rehab Gereja Joglo sebelah utara.
c. Perbaikan fasilitas yang ada di Paroki yang perlu mendapat pembenahan atau pembaharuan adalah:
Ø Penggantian diesel/genset yang memenuhi kebutuhan 10.000 Watt
Ø Melengkapi mebeler kantor sekretariat Paroki
Ø Penggantian mebeler Gereja untuk kepentingan manten
d. Pleno DP tanggal 2 Des 2007: memberikan rekomendasi membuat aula (Tim Kerja Pembangunan -Pak Barjo, pak Simon- dimohon membuat perencanaan). Dana penyertaan dari Yayasan Saverius (SMP Saverius mendapat dana dari APBD tingkat I) sebesar Rp. 50.000.000.
e. Perlu diadakan juga rehab total Kapel Maria Assumpta Gondang (dibangun sejak tahun 1979), rencananya menghabiskan dana Rp. 100.000.000.
f. Wilayah Tangen (Kapel Lingkungan Tangen) perlu dibantu untuk pemasangan lantai keramik.
g. Wilayah Sidoharjo dengan pengembangan kegiatan pastoral di Gereja Maria Assumpta, Wilayah St. Bartolomeus Sidoharjo. Ke depan bisa dikembangkan menjadi Stasi dan Paroki dengan kegiatan yang lebih semarak berdasarkan tata penggemablaan umat dan kegiatan yang nyata. Perlu dirintis kegiatan dan atau pemberdayaan misalnya: Tim PSE dengan pemberdayaan pertanian dan usaha kecil, ada Misa Harian, kegiatan katekumenat atau kegiatan lain yang terencana pada hari Minggu atau hari lain yang dilaksanakan di Gereja Maria Assumpta Sidoharjo.Total pembangunan rehab Gereja Maria Assumpta Sidoharjo menghabiskan dana Rp. 305.065.550 berasal dari Dana pembangunan awal Rp. 28.709.000, Dana umat lingkungan se Wilayah Sidoharjo Rp. 54.240.000, Dana umat Paroki Sragen dan pemerhati lewat Romo Paroki Rp. 110.870.000, Dana langsung ke panitia Rp. 101.866.000.
h. Wilayah-wilayah yang dekat dengan pusat paroki (Wilayah Andreas, Paulus, Petrus, dan Yakobus Rasul) diberi fokus yang khusus, misalnya menjadi pionir untuk mewujudkan dialog yang hidup dengan pemerintah Kabupaten maupun tokoh lintas agama, serta untuk pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Paroki, Lingkungan/Wilayah maupun Paguyuban, sejauh mungkin mengalir dan bermuara pada kesetiaan sebagai murid-murid Yesus Kristus di dalam pangkuan Gereja Katolik dan memberi perhatian pada Anak dan Remaja, khususnya dalam kesadaran: “Keluarga Menjadi Tempat Tumbuh Kembangnya Anak - Remaja Dalam Keceriaan, Kecerdasan dan Kegembiraan”. Sebagaimana diperkembangkan oleh DKP (Dewan Karya Pastoral) KAS, kita menyusun Program Kerja 2008 berdasar data dan evaluasi. Berkat Tuhan dan penyertaan Bunda Maria Fatima selalu meneguhkan usaha kita.***(Kend).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar