Di tempat tinggal kita, kata “Yubileum” bukan kata yang sangat akrab kita gunakan. Bahkan sebagai sebuah tradisi dan perayaan pun kita tidak punya pesta-pesta atau ritual-ritual rakyat yang sepadan untuk Yubileum. Kita perlu memahami bagaimana tradisi yang berasal dari bangsa Israel itu berlaku dan berpengaruh dalam kehidupan sosial mereka.
Secara gamblang, kita dapat memperoleh tata aturan Tahun Sabat dan Tahun Yobel dari Kitab Imamat 25:1-22. Teks ini menyebutkan dua masa yang ditetapkan untuk bangsa Israel sebagai Tahun Sabat dan Tahun Yobel.
Peraturan tentang Tahun Sabat pertama-tama dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Allah yang mempunyai hak milik atas Tanah Suci. Artinya, tanah pun harus menepati hukum sabat. Secara ilmu pertanian, dapat juga diartikan sebagai kesepakatan bersama untuk menentukan masa istirahat tanah. Tahun sabat ini juga menjadi saat dimana hak milik bersama lebih diutamakan daripada hak milik pribadi, sebuah sosialisme sederhana yang ditata dalam masyarakat Israel. Pada Ul 15: 1-11, peraturan tahun sabat bahkan ditambahkan peraturan penghapusan hutang. Selain itu ada pula kewajiban pembebasan budak berbangsa Ibrani pada tahun ke tujuh “kontraknya”, meskipun tidak ada kaitannya dengan Tahun Sabat.
Rupanya hukum kepemilikan bersama yang dipraktekkan pada tahun sabat cukup berat untuk dilaksanakan, bahkan cenderung tidak ditepati, Yer 34: 8-16. untuk memperingan praktek peraturan itu, ditetapkanlah tahun Yobel ini sehingga jangka waktu bukan lagi tujuh tahun tetapi lima puluh tahun sekali. Namun demikian rupanya peraturan yang berlatar belakang sangat baik ini tidak mudah dipraktekkan, maka hampir tidak pernah ditepati bersama.
Sebagai sebuah ilmu tata negara, konsep tahun Yobel ini memang sebuah keberpihakan pada golongan masyarakat yang lemah miskin dan tersingkir. Yang sangat menarik di sini adalah bahwa perhatian pada kepentingan wong cilik ini muncul dari refleksi teologis Allah yang peduli. Ini berarti konsepsi yang diciptakan tentang tahun sabat dan tahun yobel ini bukan melulu perstiwa sosiologis belaka namun menjadi peristiwa iman.
Dalam tradisi Kristiani, kemudian, tahun Yobel Yahudi ini di angkat dalam tingkat rohani. Penebusan Yesus Kristus, yang oleh Gereja dan dunia dipahami pada tahun 0 Masehi sebagai kelahiran Yesus Kristus, (sebutan yang digunakan AD = Anno Domini (Tahun Tuhan) bahkan juga ada sebutan AC = Ante Christum (Tahun atau masa Sebelum Kristus) atau BC (Before Christ). Misteri Penjelmaan Tuhan menjadi saat yang menentukan bagi sejarah keselamatan. Perayaan Yubileum harus meneguhkan umat Kristiani akan iman kepada Allah yang telah mewahyukan diri dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Sumber Pengharapan dan Kehidupan Kekal. Tahun Suci dalam tradisi Gereja Katolik menjadi saat dimana umat beriman kristiani diberi kesempatan berkala untuk membereskan hutangnya dengan Allah. Bagi orang Kristiani Tahun Suci ini merupakan Tahun pembaharuan Rohani, Tahun perjumpaan dengan Kristus secara pribadi dan Tahun penuh rahmat berlimpah dari Tuhan dan kasih yang murah hati untuk sesama.
Pada perayaan Tahun Yubileum, orang Kristiani diajak untuk berefleksi atas hidup, bertobat secara tulus dan semakin bertekad membangun hidup. Semangat teologis yang harus mewarnai cara berpikir kita adalah: “Allah telah lebih dulu menyelamatkan kita (bahkan secara gratis: gratia = rahmat), maka kitapun memberi ungkapan syukur secara gembira”. Tidak pernah ada pikiran “Iki tarikan maneh”. Seberapa pun hasil dan milik kita, tidak pernah sekedar untuk kepentingan pribadi (kendati kita masing-masing sungguh kerja keras), semua adalah anugerah Tuhan, maka sayapun rela untuk berbagi dan memberikan ungkapan syukur kepada Tuhan (termasuk kalau hasil panen tidak memuaskan atau tidak seperti yang diangankan)
Yubileum di Bumi Sukowati
Perayaan pesta emas Paroki dan pesta agung Yubileum Paroki tentu menjadi saat yang istimewa bagi umat paroki Sragen. Perlu membuat dialog dan curah gagasan untuk mendapatkan ide yang menyeluruh mengenai bentuk kemeriahan pesta emas. Tidak sekedar jatuh pada pilihan kegiatan yang biasa-biasa saja, namun ada pilihan kegiatan berlandaskan spiritualitas kristiani dan refleksi atas situasi kita yang nyata di bumi Sukowati. Demikian, aktivitas yang kita lakukan sepanjang menyambut pesta emas adalah buah-buah dari spiritualitas dan pemaknaan mendalam kita atas kehadiran Gereja di Kabupaten Sragen ini.
Langkah yang perlu jelas menjadi prioritas bagi kita tentu saja bagaimana berdialog dengan arus kebudayaan yang hidup di Sragen ini. Apa yang dicipta dan diwariskan oleh kebudayaan tentu memperhitungkan pula interaksi dan sistem sosial yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, apa yang dipaketkan oleh tradisi Yahudi dengan Tahun Sabat dan Yubileum, bisa saja sama dengan produk kebudayaan kita dalam bentuk yang berbeda. Maka, terang iman kristiani sebenarnya membuka lebar pemikiran dan ide kita untuk menjadikan perayaan Yubileum di Sragen semakin mengangkat kebudayaan lokal. Demikian, semakin tampaklah bahwa aktivitas apapun dalam Perayaan Yubileum menyambut pesta emas paroki kita ini hanyalah buah dari permenungan, refleksi dan spiritualitas kita tentang kehidupan Gereja dan masyarakat Sragen, tempat berpijak kita.***
Kegiatan Menyambut Pesta Emas Paroki Sragen
No | Kegiatan | Pelaksanaan | Waktu | |
1 | Novena keluarga dan Adorasi Ekaristi (sehari) menyongsong Pesta Emas |
| Jumat I bln Jan-Sept Pk. 16.30 Pk. 06.00 – 16.00: Adorasi Ekaristi sehari | |
2 | Misa tirakatan malam 1 Syuro & Ruwatan
| Partisipasi umat lingkungan dan keluarga ‘sukerta’ Penyediaan ‘uba rampe’ ruwatan: tumpeng, ‘sega gurih’ | 19 Jan 2007 | |
3 | Misa Imlek |
| 18 Feb 2007 | |
4 | Tugas liturgy anak dan remaja | Keterlibatan anak-anak PIA, Putra altar dan remaja (kelompok kategorial maupun lingkungan/wilayah | Diawali pd minggu panggilan 29 April 2007 dan selama bulan Mei (BKL) | |
5 | Adorasi sehari.HR Tubuh & Darah Kristus | Devosan untuk kesalehan umat | 10 Juni 2007 (09.00 – 24.00) | |
6 | Festival Keluarga katolik
| kontak dengan wilayah untuk koordinasi jenis kegiatan dan kepanitiaan: - Doa harian - Makan bersama dalam keluarga - Refleksi harian dlm keluarga dengan HISTORIA DOMUS (catatan harian peristiwa rumah tangga yang mengesan) - Bacaan rohani dalam keluarga - Merayakan ultah anggota keluarga - Bercerita pengalaman harian - Stop nonton tv, kembangkan budaya membaca dalam keluarga |
| |
7 | Puncak Pesta Emas & Misa Krisma |
| 26 Oktober 2007
| |
8 | Festival keterlibatan umat dalam kegiatan lingkungan dan paroki
| - Misa lingkungan - Tata adm lingk & Wil - Koor anak dan remaja - Koor umat lingkungan | Sosialisasi 31 Des 2006. Penilaian Febr- Sept | |
9 | Jalan sehat keluarga |
| 1 Juni 2007 | |
10 | Aneka permainan keluarga |
| Agustus
| |
11 | Festival keluarga bercerita kitab suci |
| Pelatihan: 19 Agst 2007 Lomba di wilayah: 8 Sept 2007, Lomba di Paroki: 22 Sept 2007 | |
12 | Lomba olah raga
| Lomba Meliputi: - Bola volley plastik antar lingk. - Bulutangkis. - Footsal antar lingk. - Basket ( 3 lawan 3) | Juli 2007 | |
13 | Wedangan di kampung Pattimura 2
| - acara sharing bersama untuk menumbuhkan keakraban dan mengembangkan iman
| Sabtu I Jan - Okt 2007 | |
15 | Pemeliharaan dan usaha menjaga keutuhan ciptaan. | - Pengelolaan sampah dan Pembuatan pupuk organik. - Pembuatan sumur resapan. - Gerakan penghijauan di lingkungan. | Jan - April 2007 | |
16 | Pembuatan Buku Sejarah Paroki
|
| Jan - Juli 2007
| |
17 | Pembuatan Buku Kenangan
|
| Jan - Sept ‘07
| |
18 | Pembuatan Buku Persembahan Gereja Katolik bagi Pemda Sragen: ”Sumbangan Gereja Katolik bagi pembangunan di Sragen dan catatan-catatan kritis”
|
|
| |
19 | Pesta Emas/Pesta umat Pertemuan Uskup dgn Muspida Sragen
|
| 26 Okt 2007 - Pk. 09.00 – 11.30 temu Uskup dan tokoh umat dengan Pemda Sragen - Pk. 16.00: Misa Krisma dan puncak pesta emas - Pk. 18.00 Resepsi dan pesta umat | |
20 | Rehab Rumah
| a. Kerjasama pengurus lingkungan dan pemerintah desa/kalurahan Target 2 rumah @ 5Jt Sasaran pada warga masyarakat non katolik b. 1 rumah warga katolik yang direhab ringan oleh masing-masing lingkungan | Juni - Agustus | |
21 | Bakti sosial (Pengobatan Gratis, Pasar Murah, Dropping Air Bersih) | - Kerjasama pengurus lingkungan dan pemerintah desa/ kalurahan Sasaran kepada warga masyarakat umum. - Dropping Air bersih lokasi di Mondokan dan sekitarnya ? - Bingkisan untuk petugas kebersihan | 7 Januari 2007
Oktober
Mei-Juni | |
22 | Donor Darah
| - Fokus pada masa puasa ramadhan - Kerjasama dengan PMI - Pendonor adalah umat Katolik. | Maret, Juni, Sept 2007 | |
23 | Fun Bike/ Sepeda santai | - Dana dari penjualan tiket. - Sasaran tidak hanya unt masyarakat Sragen dan kelompok penggemar sepeda secara umum/masyarakat umum. - Sponsor bekerjasama dengan Usaha Dana | 2 Sept 2007 | |
24 | Penyelamatan lingkungan.
- Penghijauan
- Composting
- Pembuatan Sumur Resapan | Koord. Dishutbun dan Dinas LH
- Komplek kuburan Manding pemanfaatan pekarangan umat dan lingkungan Gereja - jenis tanaman gemilina dan mahoni
- ceramah dari Dinas LH - pemilahan sampah oleh umat.
- gerakan umat - Pembuatan slogan-slogan gerakan | Januari dst | |
25 | Temu Tokoh antar Agama | - kerjasama dengan Organisasi kepemudaan agama. - fomat acara: sarasehan. - membantu perayaan keagamaan misal pengamanan kendaraan saat solad Ied. - Kunjungan ke pesantren dan gereja kristen | menjelang hari besar keagamaan | |
26 | Pembudayaan Jam Belajar dan Gemar Membaca | - Koordinasi dengan Dinas Pendidikan. | Januari dst | |
27 | Puncak Pesta Emas |
| 26 Okt 07 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar