Minggu, 16 November 2008

Temu Tokoh Umat Dan Dialog Antar Generasi

(Jumat, 12 Agustus 2005 di Pastoran Katolik Sragen)

 

Undangan       :    Tokoh Umat dan perwakilan Generasi + Dewan Harian berjumlah 60 orang.

 

Hadir                 :    45 orang, pertemuan dari pukul 18.15 – 21.00, didahului dengan santap malam bersama.

 

Acara                :  Pembuka dari Bp. Hanung TW, diteruskan dengan pengantar dari Ibu Kussunartuti dan pembuka dialog oleh Rm. FX. Suhanto, Pr (Ada lembar pink sebagai bahan acuan masukan)

 

 

Proses pertemuan: Semua peserta dipersilakan menyampaikan gagasan dan mimpi-mimpi untuk Gereja/Paroki Sragen 5 hingga 15 tahun ke depan serta kemungkinan untuk membumikan mimpi dan gagasan itu, siapa saja yang bisa diajak kerjasama. Yang memberi masukan ada sekitar 15 orang yang masing-masing memberi masukan, kadang antara masukan satu dengan yang lain ada sambungnya, namun kerapkali berlainan. Akhir pertemuan ditegaskan bahwa sifat dialog ini adalah Open Endeed, tidak ada kesimpulan supaya tidak mempermiskin gagasan, serta masih terus bisa didiskusikan lebih lanjut.

 

1.       Fakta: Hidup kita sebagai paroki dan Umat itu terus maju dengan pelbagai cara. Ada aneka perkembangan dan keterlibatan dari umat. Gereja kita dari ‘ndompleng SMP Saverius hingga tahun 69 punya gereja sendiri, tahun 2001 bisa mempeluas Gereja menjadi Joglo kembar, bisa beli tanah-rumah ‘Mbah Suro” untuk perluasan halaman Gereja dan untuk pembangunan gedung paroki. Kita juga bisa membeli tanah baru untuk kepentingan Gereja. Umat  sangat tersemangati dalam aneka kegiatan: Misa mingguan, Novena Keluarga yang memenuhi Gereja jumlah kehadiran umatnya,

 

2.       Kita hidup di era OTONOMI DAERAH. Apa maknanya bagi hidup menggereja ? Pemerintah dan masyarakat hidup dalam  arus percepatan pembangunan dan era persaingan. Kita sebagai Gereja juga diajak masuk dalam arus itu dengan cara: Bagaimana Umat Katoliik diberdayakan ?Umat Katolik harus siap di”bandingkan” – perlu mengadakan Diklat sebagai sarana pelatihan ketrampilan diri sehingga siap masuk ke dunia kerja.

  

3.       Hal-hal praktis namun juga kelembagaan yang perlu dimiliki oleh Gereja:

a. Lembaga untuk pelatihan/diklat

b. Rumah produksi barang/jasa sehingga bisa menampung tenaga kerja yang ada di Sragen

c.Gereja atau Yayasan Saverius memberi perhatian bagi perkembangan budaya (punya laboratorium seni) demi pewartaan Injil dan menambah jumlah umat.

 

4.       Sentuhan atau pilihan pastoral bagi Kaum Muda, bagaimana orang muda ditemani dengan serius, juga mendapat pembeayaan yang cukup

 

5.       Mengembangkan dan mempraktekkan konsep dasar JEJARING’ dalam setiap kesempatan kegiatan; dengan intern Katolik maupun ekstern.

 

6.       Sidoharjo siap untuk dikembangkan menjadi Paroki, sudah mendapat hibah tanah dari keluarga Putra ‘mbah Mantan Lurah Singopadu” seluas satu patok (3.400 M2 ?)

 

7.       Jenawi siap dikembangkan dan berkembang sebagai Paroki artau tempat animasi (membangun gedung dan kawasan dengan konsep untuk pertemuan/ pembinaan

 

8.       Yayasan Saverius bisa merebut hati umat/warga dan memberikan pelayanan yang optimal. Menekankan dan menghadirkan  lagi visi-misi pendidikan Katolik. Pendidikan kerohanian/religiositas dan kepribadian yang handal perlu menjadi unggulan. 

 

9.       Warga Katolik yang ada di pinggiran  butuh disapa dan diberi suasana hangat. Dukungan bisa berupa membantu pembea­yaan bagi KLMTC, penyadaran dan kehadiran Rama/Dewan lebih kerap dan intensif

 

10.   Kaum muda yang sudah keluar dari Sragen selepas SMA, apabila ingin masuk lagi ke Sragen terasa kesulitan atau tidak ada wadah yang menemani/ mempermudah peran.

 

11.   Pesta emas paroki (tahun 2007) diisi dengan lima unsur yang berjejaring: Pemeluk: terlibat aktif dan ada partisipasi, Paroki: Membangun komitmen kental uantuk memajukan Gereja dan masyarakat, Fokus: Tersedianya sarana – prasarana yang memadai, perlu adanya Penyiaran iman serta akhirnya ada penegasan dan pelaksanaan.

 

12.   Orang Katolik masih belum tampak perannya di tengah-tengah masyarakat atau forum resmi lainnya, perwakilan Gereja Katolik dalam forum di tingkat Kabupaten atau urusan kelembagaan kurang nampak.

 

13.   Parkir tidak identik dengan urusan Kaum Muda, namun menjadi urusan Lingkungan atau paguyuban dengan koordinator atau ketua yang jelas.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar