Minggu, 16 November 2008

Program Kerja 2005 Masa bhakti Dewan Paroki Tahun 2003-2006

Kerangka Dasar:

 

·         Menuju Pesta Emas Paroki Sragen tahun 2007 dengan langkah-langkah strategis selama 3 tahun (2005, 2006 dan Puncaknya 2007)

 

·         Program Kerja dan Fokus Pastoral tahun 2004 yang telah dievaluasi: Membangun Semangat Perutusan Murid Pada Tahun Pewartaan dan Syukur Atas Karunia Iman.

 

Konteks Intern KAS dan KWI

Masa akhir berlakunya Ardas KAS 2001-2005 dan mulai dibicarakan Rancangan Ardas Baru 2006-2010

 

Fokus Pastoral 2005         :  Syukur atas Pertumbuhan Paguyuban-Paguyuban Dengan Memantapkan Persekutuan Paguyuban - Paguyuban Peng­harapan Dalam Menyikapi Realitas Kemiskinan

 

Nota Pastoral 2005           :  Gereja Persekutuan Paguyuban-Paguyuban Pengharapan.

 

Nota Pastoral KWI 2004    : Gereja membentuk HABITUS Baru: Keadaban Publik

 
Konteks Nasional dan Kabupaten Sragen

Ø       Pemerintahan Baru (Presiden) hasil Pemilu langsung dari rakyat tahun 2004

Ø       Pergantian Pimpinan Daerah Kabupaten Sragen dengan Pilkada langsung pada tahun 2006, hangatnya mulai terasa pada tahun 2005

 

Tugas-tugas dari KAS sebagai momentum menggereja:

·         Statistik Paroki masuk ke KAS akhir Februari 2005

·         Setiap Paroki Harus membuat PPDP (ada Tim dari Keuskupan yang bisa dihubungi dan siap mendampingi): sifat mendesak.

·         Menyerahkan RAPB Paroki tahun 2005 pada bulan Januari 2005 serta menyerahkan Laporan Perkembangan Umat dan situasi paroki Sragen tahun 2004

 

 
 
 
Program Kerja 2005 Masa bhakti Dewan Paroki Tahun 2003-2006:
 

 

Visi: Setia Mengikuti Yesus

 

Misi:  1.   Menjadi Murid Yesus yang setia dalam tradisi gereja setempat

2.   Menjadi Gereja yang mengakar pada budaya setempat dengan suka duka hidup masyarakat.

3.      Menjadi Gereja yang semakin mendewasa dalam kegiatan, pendanaan dan keterlibatan.

 

Fokus Pastoral 2005: KELUARGA MENGALAMI KASIH SETIA TUHAN DAN MENJADI PEWARTA PENGHARAPAN.

 

Realitas dunia dalam konteks hidup Sragen dalam refleksi sederhana:

 

1.       Keluarga kecil sebagai inti hidup masyarakat dan Gereja dibanjiri dengan aneka tawaran model kehidupan (budaya) dan cara bertindak (habitus). Menghadapi aneka tawaran dan situasi itu, keluarga mesti bertidak/bersikap. Sikap dasar yang diambil macam apa ? Landasan cara bertindak apa ?

 

2.       Keluarga menjadi komunitas untuk mewariskan nilai-nilai kekatolikan dan mampu berdialog dengan kebudayaan jawa (khususnya ‘kebiasaan’ orang Sragen) dan tatanan masyarakat perbatasan Ngawi – Jatim dan budaya Kraton Solo (Kasunanan maupun Mangkunegaran) serta berhadapan dengan mayoritas masyarakat Islam . Kebiasaan macam apa yang ‘jumbuh’ dan patut dikembangkan, dan kebiasaan macam apa yang perlu dibaptis ?

 

3.       Keluarga menjadi penentu kehidupan dan mempersiapkan ‘jenis’ keluarga tertentu yang siap dengan persaingan global, ortu bertanggungjawab untuk menghantar generasi baru yang peka dan tahan banting. Harus disadari bahwa ada pergeseran peran keluarga, dari Inti atau “Nucleus Famely” menjadi keluarga masyarakat dan jaringan. Dua ekstrem yang bisa muncul: Sangat tertutup dan protekstif pada anak-anak atau justru menjadi tidak berdaya dalam keputusan dan cara hidup karena semua ditentukan oleh factor luar.

 

 

Goal:  1. Keluarga menjadi Inti sel kehidupan Kristiani yang harus berjejaring dengan dunia luar dengan segala tantangan dan kemudahannya, ada kehangatan dan keterbukaan di dalam keluarga, pewarisan nilai-nilai kekatolikan terjamin.

 

2.   Keluarga berperan aktif di masyarakat dan lingkungan  tanpa kehilangan identitas Katoliknya

 

3.   Keluarga memberi kesaksian ‘hidup’ akan kekhasan nilai kebudayaan Sragen dengan tidak tergantung pada lingkungan intern Katolik di masyarakat yang majemuk dan geografis yang berjauhan.

 

Penjabaran:

 

1.       Menggali kembali refleksi dan evaluasi program kerja tahun 2004

 

2.       Mencari inspirasi-inspirasi yang menggugah harapan (Bahan masukan KWI yi. Nota Pastoral 2004: Keadaban Publik dan Budaya Tandingan, DKP KAS dan Nota Pastoral KAS 2005, Dewan Imam, Masa Prapaskah dan Adven)

 

3.       Subyek pengharapan dan penggarapan: Keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan se paroki dalam relasi dengan lingkungan/masyarakat sekitar serta Pemda hingga kecamatan – kalurahan dan RW/RT

 

4.       Isi Pengharapan yang bermutu:

a.       Kehidupan keluarga yang mengalami kasih setia Tuhan secara tersadari dan terefleksi

b.       Kehidupan keluarga yang berbudaya lokal, sadar akan pewarisan nilai-nilai kekatolikan

c.       Bekerjasama dengan siapa saja yang berkehendak baik

d.       Perhatian pada KLMTC

e.       Pewartaan (Evangelisasi) melalui budaya dan tradisi Sragen: Campur Sari, kesenian local, cara hidup bertetangga, cara kerja dan gotong royong

Pola kehidupan di Lingkungan, Wilayah dan Paroki dengan pemetaan lingkungan dan wilayah yang baru: Arah 5 – 10 tahun ke depan, terbentuk paroki baru di wilayah Kedawung (Sragen Selatan) dan Jenawi sebagai paroki baru di wilayah Sragen Selatan dan “Paroki Animasi Jenawi”. Atau justru ada gabungan beberapa wilayah yang siap menjadi Paroki baru, misalnya Sidoharjo dan Tanon ?

g.   Mekanisme Rapat dan Evaluasi serta pelaporan kegiatan dengan keu­angannya secara terarsip dari tingkat lingk, wilayah hingga Paroki (paguyuban pemegang kas: Keuangan atas nama Lembaga Resmi sd. Akhir Jan 2005). Wlayah mulai menampakkan geliatnya sebagai kesatuan gereja.

 

 

5.   Prioritas: Dengan kata kunci: Keluarga sbg Pengharapan, KLMTC, Solidaritas.

 

a.       Bidang I: Perayaan Liturgi yang menjadi daya dorong peningkatan mutu hidup keluarga dan untuk keterlibatan social di TAHUN EKARISTI.  Hidupkan kelompok Campur Sari dan Musik Liturgi inkulturatif

 

b.       Bidang II: TK. Pewartaan: Memantabkan baptisan bertahap dengan melibatkan keluarga secara nyata (Kebiasaan-kebiasaan Katolik, Proses Triduum). TK. Pendampingan Keluarga (Pendampingan keluarga usia nikah 0 – 15 tahun dengan Triduum di wilayah) dan tindak lanjut Pendampingan keluarga 10 – 25 tahun, Perhatian dan kiprah nyata bagi Guru-guru Katolik serta guru bidang agama Katolik hingga sengatnya terasa.

 

c.       Bidang III: TK. PSE Dana bergulir untuk keluarga, penciptaaan peluang kerja bagi Kaum muda dan keluarga muda, Realisasi pendirian CU, Dana Pralenan ditingkatkan dan menjangkau masyarakat umum dengan pioneer dari orang Katolik, Menciptakan nuansa Nilai Sosial Modal/Uang dari lingkungan dan umat yang “berkecukupan”, Membentuk Paguyuban Penghayat Kepercayaan dan olah kebatinan Katolik serta mencari peluang kerjasama dengan penganut agama dan lembaga agama lain oleh HAK

 

d.       Bidang IV: Hidupnya paguyuban dengan focus kegiatan yang berjejaring: Pendampingan bagi PIA-PIR dan Kaum Muda secara berjenjang dan terfokus untuk mendukung Fokus Keluarga, Kiprah WKRI dengan FMKI, ISKA, Pemuda Katolik secara terpadu (penyelenggaraan seminar, pendampingan atau pelatihan karya). Buku Kenangan pesta Emas Paroki: Gedung Gereja Joglo Kembar dihargai sebagai bangunan sejarah yang punya Citra dan Guna dalam konsep bangunan Jawa.

 

e.       Dewan Harian: Kunjungan Pastoral Rama dan Dewan Paroki ke lingkungan, Pengaturan pelayanan Ekaristi di lingkungan - wilayah atau gereja Stasi secara terpadu, pendampingan atau rekoleksi bagi gerak pengurus Wilayah dengan focus: pelatihan bagi pengurus lingkungan dalam satu wilayah untuk membuat program kerja 2005. Membentuk Panitia Ad Hoc Pesta Emas Paroki tahun 2007, Panitia Paska - Panitia Natal 2005. Menjaga kesatuan dan kepaduan program kerja dalam DP dengan menciptakan kerjasama antar bidang dengan bidikan busur anak panah untuk jangka panjang: terciptanya Tata Dunia Baru dengan semangat SOLIDARITAS.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar