- Dari Tradisi ke Opsi -
DASAR:
1. PDDP 2004 harus dilengkapi dengan PPDP Paroki Sragen, kita sudah sampai draft ke tiga, sudah dibaca oleh Tim DKP KAS dan sudah mulai ditanggapi oleh DH: perlu masukan dari Dewan Inti, perlu agenda kerja jelas dan finalisasi bahan. Desember 2005 kita harap telah selesai.
2. Berpastoral dengan DATA: Hasil Angket Ardas KAS oleh Tim Angket Ardas KAS 2005 memberi data tentang situasi paroki-paroki di KAS, juga situasi paroki kita. Situasi Konkrit Paroki sejauh muncul dari angket:
a. Umat Katolik berperan aktif dalam hidup bermasyarakat: Umat menyatu dalam masyarakat, membaur dalam budaya, banyak yang jadi pengurus/tokoh dalam masyarakat.
b. Perhatian pada KLMT sudah dengan karya nyata: dengan aneka macam tindakan karitatif, peran besar PSE Paroki telah dirasakan.
c. Pelestarian lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan sudah menjadi bagian perwujudan iman: ada kerjasama dari PSE dengan Kalurahan untuk penghijauan, penananam 1000 bibit pohon, kesadaran yang dibangun: “hidup ini juga anak cucu – jangan serakah, tidak membiarkan rusaknya lingkungan”.
d. Kegiatan paguyuban-paguyuban sudah membuat umat berbela rasa: makin banyak umat yang ambil bagian, kepedulian/solidaritas berkembang, ada relasi antar paguyuban-paguyuban yang ada.
Rekomendasi:
a. Biasakan pendalaman iman dengan model kontekstual untuk umat umum, adakan pendampingan berkelanjutan.
b. Tumbuh kembangkan gerakan pemberdayaan bagi KLMT, lepaskan kegiatan karitatif dari program rutin (dijalankan pada waktu muncul peristiwa darurat)
c. Masukkan kegiatan eko-pastoral dalam prioritas program berkelanjutan
d. Adakan pelatihan bagi penggerak paguyuban-paguyuban untuk membuat program berkelanjutan nerdasarkan kebutuhan harian warganya dan atau warga masyarakat sekitar.
Evaluasi Ardas KAS 2001-2005: Situasi umat sudah terinspirasi oleh Ardas KAS:
a. Ardas KAS meningkatkan pelayanan para fungsionaris: Sudah nampak dalam mekanisme program kerja DP dan berjalan baik.
b. Ardas KAS memotivasi keterlibatan umat dalam masyarakat: Karena ada dorongan untuk bekerjasama dengan siapapun yang berkehendak baik, berpartisipasi aktif dalam masyarakat, menghadirkan Gereja yang inklusif, harus membuat keteladanan lewat kerjasama dengan lain agama.
c. Ardas KAS memunculkan kreatifitas di kalangan generasi penerus: Mendorong kreatifitas kaum muda, ada pendampingan terus-menerus untuk hidup menggereja dengan wadah-wadah yang sudah ada: PIA, PIR, PMKK, Remaja Seven Habit, Sekolah Minggu, Misdinar, FKPK, dll
Rekomendasi:
Ada tiga pokok yang menjadi pegangan untuk pengembangan pastoral: 1). Kitab Suci, 2). Azas, 3). Tanda-tanda Zaman. Generasi penerus baik teritorial/lingkungan maupun kategorial didorong untuk mendasarkan pengembangannya pada Ardas KAS. Kata bijak yang sekarang digunakan: Berpastoral Dari Tradisi ke Opsi.
Rekomendasi untuk paroki Sragen dan yang bisa kita sikapi BERDASARKAN Proses Pastoral kita selama ini:
1. Bina iman yang kontekstual dengan DINAMIKA PASTORAL
2. Aktifis masyarakat didampingi khusus, misal ada pertemuan berkala atau rekoleksi bagi para pejabat dari tingkat Kalurahan, Kecamatan hingga Kabupaten atau Propinsi. Diperlukan pendampingan iman dan ketrampilan keterlibatan bagi ketua RT dan RW.
3. Gereja dan umat menjadi agen transformasi budaya
4. Pengembangan Visi-Misi Paroki: Paroki Sragen bukan sekedar menjadi ‘penerus’ KAS, namun punya pilihan pastoral sesuai keadaan nyata paroki/lingkungan
5. Pelayananan para pengurus dan penggerak umat supaya pegang azas: Baca PDDP bagian Pembukaan dan nomer-nomer khusus
6. Pelayanan DP dan Pengurus Lingkungan/wilayah: Tidak berpola kekuasaan atau atas bawah namun COMMUNIO, kembangkan pemberdayaan berdasarkan data, ada pelatihan dan pemantauan
7. Tekanan perhatian: Era globalisasi dan Pengembangan Umat Basis: temukan model alternatif, keluarga sebagai Komunitas Iman, Pemekaran Paroki diikuti pemekaran lingkungan. Rencana PPDP: Lingkungan terdiri dari 10 – 40 KK.
8. Regenerasi – Kaderisasi: Libatkan Kaum Muda dalam struktur Kepengurusan, apapun, programkan pelatihan misioner untuk membangun Gereja Lokal di Sragen untuk anak, remaja dan Kaum Muda. Kaum muda diberi kesempatan menangani kegiatan
9. Mengembangkan Paguyuban: Kelompok kecil paguyuban akan memungkinkan komunikasi iman serta pengenalan secara pribadi: Demi relasi iman yang mendalam dan mewujudkan persaudaraan.
10. Prinsip dalam aneka kegiatan menggereja kita: MENJADI GERAKAN dan punya semangat MINORITAS KREATIF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar