Mengalir terus kehidupan kita. Dinamika silih berganti sebagai tanda kehidupan dan juga berkat penyertaan Tuhan bagi kita.
Suasana lebaran baru saja lepas dari kenangan dan perhatian kita. Gereja Joglo kembar kebanggaan kita juga penuh pada hari Minggu menjelang dan sesudah lebaran karena kerabat kita ‘mudik’ lebaran. Gereja pun ikut ‘kecipratan’ dengan meningkatnya kolekte. Mengalir terus kehidupan kita.Ketika masyarakat bahkan keluarga kita masih ikut ramai dengan Bakda Ketupat, anak-anak kita yang sekolah di negeri masih menikmati panjangnya libur lebaran, kita sudah masuk ke masa Adven – penantian dengan rindu kedatangan Tuhan. Mengalir terus kehidupan kita.
Serindu apa penantian kita akan kedatangan Tuhan ?
Se – rindu penantian seorang pemudi pada malam Minggu ketika menanti kedatangan si – Om kekasih hati yang baru saja jadian ?
Se – rindu penantian kakek – nenek atau orangtua pada saat arus mudik lebaran kemarin ?
Se – rindu Hayat Tegar dan Dendra yang sewaktu masih Capratar (Calon Prajurit Taruna) harus mengalami pendidikan dasar tiga bulan sampai akhirnya dilantik menjadi Taruna oleh Panglima TNI dan bisa bertemu lagi dengan keluarga dari Sragen ?
Se – rindu sepasang calon pengantin sesudah penyelidikan Kanonik kemudian instruksi perkawinan sampai akhirnya dihantar keluarga dan handai taulan menuju altar suci untuk pernikahan ?
Cobalah jawab: Se – rindu apa penantian kita akan kedatangan Tuhan ?
Masa penantian penuh kerinduan ditandai dengan penantian kedatangan Tuhan Yesus yang mulia. KedatanganNya yang mulia kita harapkan dan dalams ejarah diperingati pada Hari Raya Natal.
Untuk membangun suasana dan semangat iman kristiani yang kreatif (dengan rindu menantikan kadatangan Tuhan), perlu diusahakan adat kebiasaan dalam keluarga atau lingkungan yang mencerminkan suasana Adven tersebut. Mengalir terus kehidupan kita.
Pada hari-hari awal Desember hingga tanggal 16 Desember, Di keluarga kita masing-masing, kita ciptakan bentuk-bentuk perhatian yang nyata. Pembagian tugas pekerjaan rumah tangga yang jelas dan ada suasana saling membantu atau megingatkan. Kita buat RANTING ADVEN yakni ranting pohon kering yang kemudian di – cantelkan niat-niat yang secara nyata akan saling membantu dalam kehidupan keluarga. Ranting Adven ini pada Hari Raya Natal bisa menggantikan Pohon terang (pohon Cemara) yang biasanya dipasang dengan kerlap-kerlipnya lampu. Mengalir terus kehidupan kita.
Mulai tanggal 17 sampai 24 Desember menjadi kesempatan lebih dekat mempersiapkan Natal. Kita sepakati dalam keluarga kita sendiri perbuatan-perbuatan baik macam apa yang akan kita buat untuk intern keluarga, dan untuk orang lain di luar keluarga kita yang sungguh membutuhkan bantuan kita. Niat-niat itu juga ditulis kemudian dicantelkan pada Ranting Adven. Kita perhatikan tokoh-tokoh dalam keluarga kita sendiri, apa kebaikan dan keunggulan mereka masing-masing. Kemudian kita tuliskan pujian atas keunggulan anggota keluarga kita dan kita cantelkan pada Ranting Adven. Mengalir terus kehidupan kita.Jangan rayakan Natal (apalagi dengan meriah) kalau kita tidak mempersiapkannya.Kalau hal-hal itu kita buat, kita telah menantikan dengan rindu Kedatangan Tuhan kita yang mulia. Kita telah mempersiapkan palungan dengan jerami siap santap.Se – rindu apa penantian dan persiapan Natal kita, kalau mengalir terus kehidupan kita.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar